Selasa, 02 Maret 2010

Pantang Menyerah Untuk Menggapai Sukses





Pantang Menyerah Untuk Menggapai Sukses

Author: Mochamad Yusuf

1 Dec

Hidup penuh dengan kesulitan. Bukan pada itu kita menyerah. Karena kuncinya ada pada kemauan kita. Maukah kita untuk berdiri dan mengejar impian kita? Ini sekelumit cerita orang yang pantang menyerah

Dia lahir dalam kemelaratan. Dalam sepanjang hidupnya dia dihadang kekalahan demi kekalahan. Dia kalah dalam delapan pemilu. Dua kali gagal dalam bisnis. Juga mengidap gangguan urat saraf. Sebetulnya dia memiliki banyak alasan untuk menyerah berkali-kali, namun ia pantang menyerah. Dialah salah satu presiden terbesar dalam sejarah negaranya. Dia adalah seorang juara dan tak pernah menyerah.

Ini adalah sketsa perjalanannya menuju tangga kepresidenannya:

1816 Keluarganya dipaksa untuk keluar dari rumah mereka. Ia harus bekerja untuk menghidupi mereka.

1818 Ibunya meninggal.

1831 Gagal dalam bisnis.

1832 Mencalonkan diri untuk duduk di dewan perwakilan di negara bagiannya > kalah.

1832 Juga kehilangan pekerjaannya. Ingin masuk ke fakultas hukum, tetapi gagal.

1833 Meminjam sejumlah uang dari seorang teman untuk memulai bisnis. Namun pada akhir tahun dia jatuh bangkrut. Ia menghabiskan tujuh belas tahun dari kehidupannya untuk membayar kembali hutang ini.

1834 Mencalonkan diri untuk menjadi anggota dewan perwakilan di negara bagiannya > menang.

1835 Bertunangan. Tetapi kekasihnya meninggal dan hatinya serasa hancur berkeping-keping.

1836 Terserang gangguan saraf total dan tergolek di ranjang selama enam bulan.

1838 Berusaha menjadi juru bicara dewan perwakilan di negara bagiannya > kalah.

1840 Berusaha menjadi anggota badan pemilihan > kalah.

1843 Mencalonkan diri untuk kongres > kalah.

1846 Mencalonkan diri kembali untuk kongres. Kali ini dia menang. Pergi ke ibukota dan menunaikan tugas dengan baik.

1848 Mencalonkan diri untuk dipilih kembali di kongres > kalah.

1849 Mencari pekerjaan sebagai pegawai kantor urusan tanah di negara bagiannya > ditolak.

1854 Mencalonkan diri untuk senat negaranya > kalah.

1856 Berusaha mendapatkan pencalonan wakil presiden di konvensi nasional partainya > hanya memperoleh kurang dari seratus suara.

1858 Mencalonkan diri lagi untuk senat > sekali lagi dia kalah.

1860 Terpilih menjadi presiden di negaranya.





0 komentar:

Posting Komentar