ADIL
Pengertian adil adalah dimana semua orang mendapat hak menurut kewajibannya.
Sebagian besar orang mendefenisikan kata ADIL adalah suatu sikap yang tidak memihak atau sama rata, tidak ada yang lebih dan
tidak ada yang kurang, tidak ada pilih kasih dan masih banyak lagi persepsi yang lainnya.
Bagi mereka yang mengartikan ADIL adalah SAMA RATA, tentunya menganggap bahwa perlakuan bapak tersebut diatas adalah adil.
Tapi, coba pikir - pikir lagi... bagaimana perasaan seorang kakak yang di beri uang jajan sama jumlahnya dengan uang jajan adiknya
yang justru jauh lebih muda darinya dan yang pastinya kebutuhannya jauh lebih sedikit. Bagaimana perasaan seorang istri yang
memiliki seorang anak diberi nafkah sama dengan istri yang belum mempunyai anak...
Mari kita berpikir sejenak, buka cakrawala berpikir kita,.. dan katakan bahwa sebenarnya ADIL bukan hanya sekedar tidak memihak,
bukan cuma sama rata, tetapi ada banyak hal-hal yang menyangkut didalamnya. Misalnya Hak, Kewajiban, Aturan atau Ketentuan adalah
faktor yang harus dipenuhi untuk melahirkan suatu SIKAP ADIL.!..
Seorang kakak tentunya memiliki hak yang lebih besar daripada sang adik dikarenakan kebutuhannya jauh lebih banyak. Begitupun
istri yang memiliki anak pastinya memiliki hak yang lebih besar dibanding istri tanpa anak juga karena kebutuhannya lebih banyak.
Oleh karena itu, seorang suami berkewajiban memenuhi kebutuhan anaknya dan juga istrinya. Mengapa? Karena itu sudah menjadi
suatu aturan atau ketentuan dalam kehidupan di masyarakat terlebih lagi dari segi agama.
Jadi menurut saya, Adil adalah suatu Perbuatan yang mengindahkan ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan yang berlaku didalam kehidupan sehari-hari.
Kebanyakan kita berpikir bahwa adil itu bisa terjadi apabila terdapat lebih dari satu objek, berulah adil itu bisa terlahir.
tapi sebenarnya itu adalah persepsi yang salah. Karena Adil tidak membutuhkan lebih dari satu objek untuk melahirkannya.
Sebuah Contoh Sederahana:
Dua orang pencuri tertangkap basah oleh warga sedang melakukan aksinya. Mereka diserahkan kepada pihak yang berwajib dan keduanya di sidang di pengadilan,
dan hakim manjatuhkan vonis hukuman 5 tahun penjara untuk kedua pencuri tersebut.
Tidak ada perbedaan sangsi yang mereka terima. kedua pencuri tersebut masing-masing di
hukum penjara selama 5 tahun sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Tentunya contoh kasus ini mencerminkan sebuah keadilan. Yakni mereka di hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
masing-masing pencuri menerima sangsi yang sama. sehingga terciptalah yang namanya ADIL.
Menurut referensi yang pernah aq baca..Adil adalah memberikan sesuatu sesuai dengan haknya.
Hal yang sama sempet terjadi padaku dan beberapa orang kawan. Masih sama tentang perbedaan persepsi & ukuran keadilan. Aq dan beberapa kawan merasa bahwa kami telah diperlakukan secara tidak adil oleh pihak yang kebetulan punya hubungan profesional dg kami. Sempat ada kemarahan & kekecewaan dalam hati. Beberapa hari sempet susah konsentrasi karena hal itu.
Kalo kita tidak pandai bersyukur atas segala yang terjadi pada kita, baik itu untuk hal2 yang sesuai dengan harapan kita maupun tidak maka kita akan selalu terpaku pada hal2 yang tidak sesuai dengan harapan kita. Walhasil, kita akan merasa gagal. Ketika perasaan gagal itu ada, biasanya kita akan berusaha mencari-cari apa penyebabnya. Pertama kita akan mencari dalam diri kita sendiri, tp jika tidak menemukan, maka kita biasanya akan beralih ke orang sekitar kita. Kita akan mencari kambing hitam penyebab kegagalan itu. Alhasil, pikiran kita akan selalu dipenuhi dengan pikiran2 jelek. Prasangka-prasangka buruk. Dan jelas itu akan meracuni pikiran dan hati kita.Kalo pikiran & hati udah teracuni, jangan harap hidup akan bisa tenang. Hidup dengan prasangka hanya akan membebani hidup kita.
Jadi , menjadi orang yang pandai bersyukur, sabar & ikhlas adalah yang bisa kita lakukan jika memang ingin hidup tenang. Segala didunia ini tidak ada yang 100% adil. Pasti akan ada saja yang membuat beda dalam memandang keadilan. Yang penting kita bisa selalu berusaha untuk bertindak seadil-adilnya, agar diri sendiri & orang lain tidak menjadi korban kezoliman kita.
Dan apabila disuatu masa, kita diperlakukan secara adil menurut ukuran pribadi kita. Bersyukur, senang boleh saja. Tapi bertindak dan berpikirlah secara arif juga, karena bisa jadi dibalik keadilan yang kita terima itu, ada pihak lain yang merasa diperlakukan secara tidak adil.
0 komentar:
Posting Komentar